Small Pencil

Say NO To GALAU!

Ceritanya berawal waktu gua log-on di situs microblogging twitter pakai account gua @RonyMaxSteven sekitar tengah malam. Hampir timeline gua dipenuhi sama curahan hati teman-teman gua yang sedih dan kadang pakai bahasa kasar cuman untuk kasih tau kalau mereka sedang galau (bahasa Ibu yang sekarang umum dipakai oleh anak muda).

Setiap pertanyaan yang gua lontarkan sama mereka tentang kenapa mereka bisa seperti itu, pasti rata rata menjawab soal cinta. Gua sendiri bingung harus bagaimana caranya membantu mereka keluar dari tweet-tweet yang menurut gua aneh tadi.



Salah satu dari mereka bahkan langsung move untuk sms gua karena mungkin merasa 140 characters yang disediakan situs tadi ga cukup buat menjelaskan apa yang sebenarnya ada di hati teman gua ini.

Disitu dia cerita bagaimana kehidupan cintanya dia yang complicated dan rumit, walau sebenarnya juga gua ga ngerti harus apa dan kasih saran yang terbaik apa buat dia.


Kita skip saja masalah teman gua ini, gua hanya mau membahasa kenapa sekarang harus beredar kata galau disekitar gua. Dari arti makna 'galau' sendiri di KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) ialah ga·lau a, ber·ga·lau a sibuk beramai-ramai; ramai sekali; kacau tidak keruan (pikiran); ke·ga·lau·an n sifat (keadaan hal) galau.




Think smart aja kalau kita ini generasi muda yang memang seharusnya punya pikiran lebih panjang tentang masa depan yang belum terjadi sekarang. Dari penulusuran gua di timeline twitter, hampir belum semua (bahkan semuanya!) dari mereka lepas dari studi mereka. Melepas predikat studi jenjang S1 aja belum. Tapi kenapa dengan umur mereka yang masih terbilang belum (sama sekali) mapan, harus pusing, bahkan kacau (makna dari kata galau menurut KBBI) untuk sekedar memikirkan masalah cinta yang hampir setiap malam gua temui.

Gua ga bermaksud untuk membuat anak muda yang (katanya) galau itu menjadi salah di mata gua, memang cinta itu nyata dan ada, tapi belum saatnya untuk punya pikiran seperti itu.

Gua sendiri pernah merasakan namanya gagal dalam percintaan (anak muda), dan gua ga pernah menamakan itu sebagai galau. Bahkan untuk berpikir tentang patah hati atau kebingungan karena cinta aja gua hanya perlu waktu sehari dan ga pernah mengumbarnya terlalu lama di media internet. Gua lebih suka pakai media tersebut untuk keep contact sama teman, kritis dalam kehidupan, atau mungkin hanya sekedar share kegiatan yang sedang dilakukan.

Pikir deh, berapa banyak waktu yang terbuang untuk jadi orang yang pikirannya kacau karena cinta, sedangkan masih banyak kegiatan yang harus kita lakukan. Beberapa orang sampai memikirkan itu hingga ga bisa fokus untuk ujian akhir yang akan dilalui. Think smart! Prioritaskan apa yang lebih dulu penting. Ga menjudge, tapi coba bayangin ke depannya kejadian apa yang bakal kita terima kalau pikiran kita cuma tertuju untuk masalah itu?

Coba deh untuk mengesampingkan urusan cinta. Setidaknya sampai umur kita benar-benar cukup buat pikir tentang hal itu. Masa muda itu masih panjang, jangan jadikan diri kita seperti punya dunia sendiri sama pasangan kita, dan ketika kita digantungkan atau bahkan ditinggalkan, kita jadi jatuh dan benar-benar jatuh.

Masih banyak orang yang lebih penting untuk dipikirkan, atau bercengkerama seperti sahabat, teman, orang tua, atau orang sekitar yang buat kita comfort. Kalau memang kita juga merasa comfort dengan pacar, itu boleh saja, tapi ketika kita down karena dia, coba diubah mindsetnya. Kita yang pilih mereka dan kita yang mau mereka jadi pacar kita (nerima dia), tapi kenapa harus sedih berlarut-larut bahkan kacau, kacau, dan kacau? Bukannya itu semua harus diterima dengan lapang dada?

Jadi, bukan gua mau menggurui atau apapun, gua hanya mau share, untuk apa sebenarnya kata 'galau' itu lebih baik digunakan..

Muda itu anugerah, karena ketika kita tua nanti, mungkin kita susah untuk merasakan masa itu terulang.

KEEP SMILE :)

7 komentar:

  1. I think you're right. It's true not to waste your time to make a lamentation too much for only love.. while there are many things should do for your life. Well, love is important, but You have to move on and world doesn't stop anyway. >> Secara saya lagi bingung mikirin tugas kuliah sama ujian akhir ketimbang mikirin cinta..hehe..
    Good job, Ron.. I like your thought..

    BalasHapus
  2. setuju! gue salahs atu galau-ers di akun twitter gue. meskipun ngga terlalu keliatan tapi tetep aja kadang gue nerasa 'anjir gue galau banget' &sejak masuk 2011 pun gue punya satu janji sama diri gue sendiri untuk ngga galau.

    buat apa galau? meneyelasaikan masalah juga ngga, ya kan? jadi...kalo emang ada masalah mendingan move on lebih cepet lebih baik&cari kegiatan lain lah. having fun w/besties is the best daripada galau. hihi.

    gue juga malah keikiran kalo galau malah bikin muka gue tambah tua hihi, sugesti aja sih~ :D
    mendingan ketawa, bikin awet muda :D

    BalasHapus
  3. hahahahaha 4 thumbs up for ya!
    galau itu ga penting :D

    BalasHapus
  4. mengatakan...

    setiap orang pasti pernah galau, termasuk gue nih tapi kalo gue sih baru bisa move on setelah mengalami galau yg ga penting haha tapi sekarang semoga aja udah ngga.. terimakasih loh sudah mengingatkan ya cu :D


    ada kalimat yg gue suka dr beberapa paragraf itu hihi :p

    BalasHapus
  5. hoalah ninski, lo bisa galau juga? hahaha

    BalasHapus