Small Pencil

To My Dearest, Lord

Dear God,


Sedikit surat aku tujukan padaMu, surat elektronik yang dilihat banyak mata
Aku hanya ingin mengeluarkan apa yang ada dalam benakku
Tuhan, pernahkah kau tau bagaimana rasanya hidup terbelenggu dalam perasaan takut?
Aku takut ketika waktuku dekat, aku belum menghasilkan apapun
Aku takut ketika tidak sampai dewasa, aku sudah bertemu denganMu
Dengan dosa yang menggunung bak sampah di pembuangan
Akulah sampahnya, Akulah yang terbuang, bukan dosaku, bukan kesalahanku
Aku yang menyebabkan diriku sampah
Aku bodoh, Kau telah mengasihiku lebih, aku tidak menghiraukannya



Dunia tertawakan aku, lepas, bagaikan aku sebuah lelucon di sebuah sirkus kenamaan
Aku membuat diriku menjadi tidak ada di mata ciptaanMu
Aku ini nista.. Aku ini darah yang kotor yang perlu dicuci beberapa kali
Pikiran dan masalah bertubi-tubi datang.. Inikah kuasaMu?
Beberapa orang bahkan senang melihatku susah, melihatku sedih mereka tersenyum
Melihatku menangis mereka terbahak-bahak, Akulah bintangnya
Bintang terbodoh yang terkenal dengan ketiadaan otak untuk berpikir jernih
Aku cinta keluargaku, ketika aku salah, mereka 'tampar' aku, aku pasrah
Aku cinta sahabat dan teman-temanku, ketika mereka memukulku, aku tersenyum, aku pasrah


Fitnah, cacian, kebodohan menyerang tak henti
Aku hanya bisa tunduk, aku malu mengangkat kepala
Apa aku bisa berdiri dengan kedua kakiku, kuat dan kokoh?
Apa aku layak untuk hidup dengan percaya diri melebihi binatang?


Tuhan, kala aku meminta, kau memberi
Tapi aku pernah bertanya kepadaMu, kapankah waktuku?
Kau diam.. Lewat doa aku menangis, tepat di jam 12 malam
Lewat airmata aku bercerita, aku merasa lebih dari air harus ku keluarkan
Andai aku tokoh seperti di film, mungkin aku sudah kurus sekali
Darah di tubuhku habis, terpancar lewat airmata doa di tengah malam
Lantas kau menjawab dengan petunjuk-petunjuk lain
Aku tidak sanggup membuka lembaran halaman berikutnya
Di buku yang berjudul "Kehidupan", mungkin aku akan sobek halaman itu
Langsung aku lihat ketika buku itu menjadi tipis yang bersisa lembar terakhir bertuliskan tamat
Tapi kapan? Kapan itu terkabul?


Aku menyerah, aku menyerah
Di dalam tanganMu.. Aku serahkan segalanya
Walau sebenarnya aku menginginkannya, cepat, dan segera
Sambil mendengarkan lagu "Nearer, My God to Thee" dari Sarah Fuller Flower Adams
Aku menulis ini, Tuhan
Setidaknya, masih aku hidup di dunia, Kau beri aku permintaan, aku ingat Genie di dalam botol
Aku mau minta, "Berikan kekuatan dan umur yang panjang untuk keluargaku, sahabat dan teman-temanku, juga siapapun yang kukenal"
Aku mau minta, "Maafkan mereka yang membenciku, baik itu karena kesalahanku atau memang mereka benar-benar ingin membenciku.. Aku tidak pernah merasa mencari musuh, aku dan mereka sama"
Aku mau minta, "Ketenangan dan perdamaian dunia, yang selalu kupanjatkan khusus di setiap doaku, dari aku kecil"
Terima kasih Tuhan, setidaknya aku sekarang terbuka
Aku mau Kau baca, walaupun aku tau kau mengerti maksudku..


...
...

2 komentar:

  1. semoga doa loe di kabulkan... kok ga nulis lg?

    BalasHapus
  2. udah lama ga mampir nih mar, lagi banyak tugas jadi udah lama ga nulis.

    BalasHapus