Small Pencil

This What I Called A Critic For Our Poor Country

Negeri seribu pulau, bahkan berjuta pulau
Bayangkan berapa macam spesies hidup disini
Binatangnya beragam, Tumbuhannya cantik
Alamnya kaya, bisa dimanfaatkan, tapi..


Ketika ras lain datang, bahkan kejadian penjajahan terulang
Negeri yang tidak lagi kaya saat semuanya berpindah tangan atas nama orang lain
Orang yang 'tinggi', punya kursi, harusnya pintar mengatur yang duduk dibawah kursinya
Dimana pengelolaan yang benar?


Apalagi ketika kita miskin karena uang..
Uang yang seharusnya kita nikmati tapi disalahgunakan atas nama korupsi
Ada lelaki bertubuh tambun, bahkan jumlah saldo di rekeningnya mampu membeli sebuah pulau
Dipenjara saja masih bisa plesiran ke luar negeri
Bermodalkan wig dan kacamata


Harusnya pemerintah berterimakasih kepada orang kecil
Setidaknya kepada usaha kecil atau menengah yang memproduksi rambut palsu
Mereka tidak secara langsung memperkenalkan wig a la Justin Bieber
Mungkin seorang Gayus bisa berplesiran ke Hollywood
Menjadi terkenal, dan kasusnya makin tidak terungkap


Kemana orang yang harusnya menengahi?
Kemana orang yang keadilannya sudah tinggi?


Ini hanya kritikan..
Ini hanya suara..

4 komentar:

  1. hahaha..ketawa gw baca bagian Justin Bieber nya... ya ampun, kok loe bisa kepikiran ke tuh orang ron?

    Anyway, isi kritiknya sepertinya emang klise, tapi emang benar adanya.. Gue sempet mikir, kok si pria ber-wig itu dan ber kacamata itu bisa tambah tamabun dan berisi ya, sedangkan di hotel prodeo kan makanannya gak banyak2 amat.. guess>>

    Trus seharusnya sebelum para petinggi itu duduk di singgasana mereka, seharusnya gak cuma di test secara fir and proper nya, tetapi juga pendidikan kewarganegaraannya,,etiketnya, etikanya, budi luhurnya, npwp nya, sama isi butir2 pancasila yg isinya 36 butir iru... gak asal cuma berjanji doang didepan kitab suci tapi trus kongkalikong di belakang... janjinya tuh bukan sama kita lho, tapi sama yg di Atas juga.. Dan anehnya, para petinggi itu tanpa dosa minta naik gaji+fasilitas di rumah dinas+ minta gedung kantor di bangun yg baru.. Ya ampun, hello, di ujung timur negara ini ada yang gak bisa minum air bersih, ada yang ke sekolah naik sampan/perahu, ada yang gak bisa berobat, ada yang gak bisa sekolah karena ga ada duit, ada yang bisa nikmatin udara yang bersih di negara yang katanya paru-paru dunia..Mana rasa prihatinnya?? Itu duit rakyat loh yang di gelontorkan, bukan duit mereka tok... Sempat gw berimajinasi, gimana kalo Indonesia ngalamin yang ada di novel A Tale Of Two cities..>> What'd you think?

    BalasHapus
  2. ralat: maksudnya ada yang gak bisa nikmatin udara bersih di negara yang katanya paru-paru dunia, trus fit and proper test

    BalasHapus
  3. Maria: ga tau kalau ada novel itu, pinjamin ke gua bisa ya? hahahaha tapi gua setuju sama pendapat lo, Negara yang pincang banyak, yang bobrok cuma satu, u know lah

    Ryan: comment lo ngajak ribut

    BalasHapus